BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 08 Maret 2010

Blangkon, Warisan Budaya Yang Perlu Dilestarikan


Sudah selayaknya, kita, bangsa Indonesia mulai memperhatikan seni dan budaya bangsa kita yang beraneka ragam.Dari Sabang sampai Merauke, banyak sekali ragam budaya beserta variannya yang layak kita lestarikan.Salah satunya adalah blangkon.Sudah selayaknya kita, sebagai bangsa Indonesia, mengusulkan agar blangkon ini menjadi budaya kita yang diakui UNESCO.Dalam hal ini,kita hendaknya mencontoh negara Tiongkok yang telah mendaftarkan 21 warisan budaya mulai dari teknik pemotongan kertas yang rumit yang diwariskan dari ibu ke anak perempuan dan kerajinan pertanian ulat sutera di Provinsi Sichuan.Sementara itu, 13 warisan budaya Jepang diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Banyak tarian dan prosesi rakyat, dari tari Akiu di utara Jepang hingga pertunjukkan seni terrua Jepang yang disebut Gagaku masuk dalam daftar tersebut.Saya rasa Indonesia perlu mengusulkan blangkon sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, karena blangkon adalah merupakan budaya yang sudah sangat mengakar di Indonesia terutama pulau Jawa.Hendaknya kita jangan kalah dengan negara lain yang banyak mendaftarkan kebudayannya.Kita harus buktikan bahwa kebudayaan kita, budaya bangsa Indonesia, adalah budaya yang kaya dan patut kita lestarikan dan kita wariskan kepada anak cucu kita kelak.

JENIS JENIS BLANGKON:

Blangkon sebenarnya bentuk praktis dari iket yang merupakan tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Untuk beberapa tipe blangkon ada yang menggunakan tonjolan pada bagian belakang blangkon yang disebut mondholan. Mondholan ini menandakan model rambut pria masa itu yang sering mengikat rambut panjang mereka di bagian belakang kepala, sehingga bagian tersebut tersembul di bagian belakang blangkon. Lilitan rambut itu harus kencang supaya tidak mudah lepas.

Sekarang lilitan rambut panjang yang menjadi mondholan sudah dimodifikasi karena orang sekarang kebanyakan berambut pendek dengan membuat mondholan yang dijahit langsung pada bagian belakang blangkon. Ada 2 jenis blangkon yaitu gaya Surakarta (Sala) dan gaya Yogyakarta. Blangkon gaya Surakarta mondholannya trepes atau gepeng sedang mondholan gaya Yogyakarta berbentuk bulat seperti onde-onde.

Kamis, 18 Februari 2010

Monster Brasil


Monster Brasil tergolong tanaman yang digemari diantara berbagai tanaman hias dalam rumah.Nama latinnya ialah Monstera deliciosa Liebm.

Batangnya merambat.Daunnya berbentuk jantung.Pada tanaman muda, helai daunnya utuh tetapi pada tanaman yang berusia lanjut, berlubang lubang, berukuran besar dan dapat mencapai garis tengah 60 cm.Bunganya tersusun dalam tangkai berbentuk tongkol dan mencapai panjang sampai 50 cm.Buahnya termasuk buah buni berbiji 1-3.

Tumbuhan ini berasal dari Meksiko di Amerika Tengah.Sekarang banyak diusahakan sebagai tanaman hias di daerah tropika lainnya.Tumbuh baik di dataran rendah meskipun dapat pula hidup di dataran tinggi.Agar tumbuh dengan baik, diperlukan lindungan.

Secara alamiah jenis ini memperbanyak diri dengan biji.Tetapi di Jawa, biji hanya dapat diperoleh bila penyerbukan dilakukan oleh manusia.Biasanya diperbanyak dengan stek batang.Pemupukan sangat membantu pertumbuhannya.Di Jawa, tanaman ini antara lain dapat di lihat di kota asal saya di Jember, yakni tepat nya di area wisata TAMAN BOTANI di kecamatan Sukorambi.Di kawasan hijau tersebut terdapat satu tanaman Monster Brasil ini berjajar diantara tanaman hijau lainnya.Jika anda tertarik ingin lebih tahu tanaman Monster Brasil ini dan ingin melihat panorama alam yang sejuk di tengah kota, maka sempatkanlah berkunjung ke TAMAN BOTANI JEMBER.